Rabu, 30 Desember 2015

Catatan Akhir Tahun 2015 dan Rencana Tahun 2016



Catatan Akhir Tahun 2015 dan Rencana Tahun 2016

1.       Laporan Skripsi
Skripsi telah mengalami fiksasi sehingga dapat diujikan pada Februari 2016 apabila selama Januari dosen telah mampu memberikan persetujuan ujian mengingat materi koreksi yang begitu banyak. Yudisium idealnya akan selesai pada April sehingga ijazah akan dapat dipergunakan pada Mei atau Juni. Demikianlah awal tahun 2016 nanti segala kegiatan akademis formal Mbah Dam akan berakhir untuk selamanya. Selamanya.
2.       Laporan Pekerjaan
2.1. Pekerjaan Sastra: Dokumentasi dan Publikasi
2.1.1.        Blog: mbahdam.blogspot.com akan ditutup dan akan dibuka blog baru bernama mbahdamactivity.blogspot.com. Blog baru akan disesuaikan dengan akun google utama: suratmbahdam@gmail.com.
2.1.2.        Channel youtube
2.1.2.1.  Channel utama (dimonetisasi): mbah dam activity (berdasarkan akun google suratmbahdam@gmail.com).
2.1.2.2.  Channel berbagi: mbah dam (tidak dimonetisasi/sekadar untuk sharing)
2.1.3.        Facebook dan Instagram: sebagaimana yang kini telah berjalan.
2.1.4.        Twitter: akan segera dibuat untuk melebarkan sayap publikasi.
2.2. Pekerjaan Inlanderis
2016 akan menjadi awal seorang Mbah Dam untuk hidup mandiri. Bekerja dan hidup merantau menjadi keniscayaan demi keterbebasan dari gangguan mental depresif yang selama ini menghantui dan kambuh bertubi-tubi tatkala dihadapkan pada kewajiban sosial kemasyarakatan. Memiliki kehidupan dengan masyarakat baru itulah yang menjadi tujuan utama. Kehidupan mandiri juga berarti kemerdekaan untuk melakukan hampir segala sesuatu terutama untuk melakukan pekerjaan di Perusahaan Sastra Mbah Dam Act. Selain nanti akan memperoleh penghasilan sendiri, Mbah Dam juga akan makin aktif saja untuk syuting. Di situ nanti hidupku akan dimulai. Semarang atau Surabaya, mungkin belum ada pilihan lain. Kepada salah satu dari kota-kota itu, kan kupijakkan tubuhku untuk mengadu nasib. Makan alakadarnya sehari sekali bahkan dua hari sekali aku sudah biasa. Tidur alas tikar sudah sehari-hari. Hemat adalah gaya hidup lama. Saat itulah segala idealisme akan berbentrokan dengan realita, sungguh menarik, so fun.
3.       Laporan Kemasyarakatan
3.1. Secara resmi akan melepaskan keikutsertaan di Gema Kasih Choir.
3.2. Secara bertahap akan melepaskan keikutsertaan di Evening Choir dan Darmoyuwono Choir.
3.3. Secara aktiv akan terus berkomitmen untuk mengikuti kegiatan Peduli Choir.
3.4. Aktivitas organisasi freelance: Soromintan Community dan Para Pria Choir.
3.5. Implementasi rencana strategis pekerjaan inlanderistik akan benar-benar mengakhiri kegilaan dan depresi di domisili. Maka nanti kukatakan bahwa bumilah domisiliku. Dimanapun kupijakkan kepala, itulah rumahku. Hari itu adalah kelahiran baru, saat dimana aku telah terbebas dari penjara neraka gangguan mental.

Demikianlah laporan itu. Seniman memang begini. Pekerjaan yang lalu-lalu akan menjadi sampah, sampah organik, pupuk sehat agar tumbuhan tumbuh lebat. Hidup lalu penuh omong kosong, akan diubah secara amat praktis. Malam ini kan jadi saksi. Ketika segalanya berubah. Berubah seperti power ranger, dengan berjuta-juta warnanya yang hanya lima.
Ini hidup, lelaki si seniman. Selalu saja bilang: “Hidupku baru akan dimulai. Kemarin adalah kesia-siaan.” Seratus tahun lagi mungkin seniman masih bilang dengan kalimat yang sama persis.
Namun Kesatria Cahaya mengerti Legenda Pribadinya. Ia merasa wajib untuk memenuhi tuntutan itu, satu-satunya cara bertahan hidup. Legenda pribadi tidak selalu membuat orang bersinar-sinar, namun ia terbakar. Meski gelap nyala apinya, Legenda Pribadi menyelamatkan dari ini dan itu yang tak perlu disebut-sebut.
Kesatria Cahaya harus kuat, mesti berani menanggung segala macam tanggung jawab. Ia hanya benar-benar belajar dengan melakukan kesalahan. Justru harus terus membuat kesalahan, barangkali ada yang benar. Yakin bahwa sesuatu pasti salah, tapi juga bisa benar. Ini lebih baik dari pada meyakini segala sesuatu sebagai benar tapi ternyata salah.
2015 akan ditinggalkan dan tak dapat diubah.
2016 belum tentu datang juga.
Yang ada tinggal saat ini?
Tidak! Yang ada tinggal ketiadaan. Tidak ada yang ada. Ada yang pada dasarnya ada. Ada adalah dasar segala sesuatu. Sebelum ada penderitaan, ada telah ada terlebih dulu. Sebelum ada ketakutan, ada telah ada terlebih dulu. Ada mengalahkan penderitaan dan ketakutan. Ada juga mengalahkan kebahagiaan dan keberanian. Ada mengalahkan segala yang disangka ada. Ada mengadakan ketiadaan. Ketiadaan yang ada, yang pada dasarnya adalah ada. Tuhan adalah ada itu sendiri. Ada bersamaku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar