Puisi 28 Agustus 2015
Kecantikannya
Tidak Realistis
Tadi malam kuimpikan lagi, anak gadis super cantik, padahal ibunya biasa
saja
Seakan dik cantik mendamba pria, oh bukan, ibunya yang mendambakan pria
untuk dik cantik
Aneh lho, secantik itu belum punya pacar, sampai ibunya turun tangan.
Aku sih ogah memacari, karna kecantikannya sudah keterlaluan
Kayon, malah wegah
Tiap melihatnya aku tersipu setengah mati
Para pria pasti begitu juga
Kemarin kapan itu malah darah sampai ingin merembes dari sekujur wajahku
Tak terbayangkan, andai ia jadi istriku, aku pasti tewas sebelum
menyelesaikan tugas malam pertama
Dik cantik, kau tidak mengerti.
Andai aku punya cantik.
Karna kalau tidak cantik,
tak bisa hidup.
(Untuk salah satu gadis yang pernah ada dalam hatiku.
Sungguh, kecantikannya sulit dipahami. Oleh karena itu aku memutuskan mundur.
Kecantikanku takkan pernah memadahi untuk menampung kecantikannya. Kecuali aku
miliarder.)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar