Tentang Sastrondleming Senin, 24 Agustus 2015
Untuk
Nanti, Pekerjaan Hari Ini
Subuh sudah bangun untuk baca-baca
berita hari ini di internet, buat agenda sehari, baca cicilan buku, dan menulis
Sastrondleming bila memang ada yang harus segera dituliskan. Pukul 05.00 sudah
siap segalanya lalu misa pagi di greja. Pukul 06.15 sudah selesai. Lalu pulang
untuk mulai kerja. Enaknya kalau pagi ya gerak badan dulu. Bersihkan kuburan.
Waiting listnya selalu banyak: Soromintan, Kerdan, Toglengan, Blantikan, Gandri,
Tiban, Daratan 1, dan lain sebagainya. Perhatikan rerumputan! Kalau yang
sekiranya bisa dimakan ya kumpulkan saja, bersihkan, terus dimakan. Minumnya
dari air keran, minta mushala atau masjid terdekat saja.
Setelah itu sekitar pukul 09.30
mulai ke sawah orang tua untuk nggarap ladang. Mungkin esok bisa pelihara
kambing barang seekor atau dua ekor sekadar untuk pemakan rumput yang sangat
banyak entah yang dari kuburan atau yang dari mana saja. Pokoknya kerja, isi
waktu, jangan diam, selalu melakukan sesuatu meski uangnya sedikit saja.
Akhirnya pukul 13.00 sudah pulang ke rumah. Istirahat bentar lalu kerja lagi.
Sekarang yang lebih soft skill.
Membaca buku, media massa, lalu menulis buah pikir terutama yang berwujud
sastrawi, lalu mempresentasikannya dalam bentuk video dan diupload ke youtube.
Tak lupa yang tertulis juga diupload ke blog. Gagasanku harus diketahui dunia.
Hanya dengan cara inilah akan dilahirkan generasi lanjutan Kuntowijoyo, Umar
Kayam, Suryomentaram, Ranggawarsita, dll. Siapa coba, dari generasi yang
sekarang berusia dari 15-35 tahun yang telah terlihat sebagai budayawan Jawa
atau Indonesia kelas kakap yang otentik?
Why not?
Nah, sore waktunya untuk
bersosialisasi kalau ada jadwalnya. Kalau tidak ya teruskan untuk membaca,
menulis, dan upload. Tiap ada sesuatu, publikasikan! Biar orang tahu jatuh
bangunku yang sebenarnya di belakang layar. Inilah era globalisasi,
keterbukaan. Nampaknya paparan deskriptif responden penelitianku yang delusif
ada benarnya juga kok.
Aku ingat selalu ucapan his excellency:
“Kami bekerja sampai sore, istirahat sebentar, and run again till midnight.”
Waw, just like our TKI. Inilah apa yang Jokowi maksud dengan kerja, kerja,
kerja, kerja, kerja, kerja, kerja. Pokoknya kerja. Apapun lah, misalnya ya
bersihkan kuburan itu tadi. Jadi, kerja tidak melulu harus jadi pegawai di mana
gitu. Pokoknya kerja. Cuci baju kek, sapu jalanan kek, nyanyi sendiri kek, push
up kek, ngapain kek, pokoknya kerja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar