Kamis,
13 Agustus 2015
Riwayat
Kehidupan
Tadahi
tetesan bahan bakar minyak
Mulut
menganga lidah menjulur, bak ayam obesitas
Terimpit
sesaknya kesempitan rumah potong
Cari
kematian untuk manfaat mulia perut manusia
Menuju
penggorengan, dengan minyak zaitun termahal se-Lebanon
Barulah
nyawa melayang, membumbung jauh
Perut merebusnya sampai ayam hidup lagi
Bercuap,
mematuk, mengira bahwa usus manusia sama dengan bakmi Shanghai
Berisi
kotoran sejak tiga hari lalu,
Kotoran
membusuk dan bergeliat, hidup lagi
Belit
leher ayam.... putuskan tali nafas.... jerat sampai putus.... sedikit demi
sedikit
Riwayat kehidupan selanjutnya:
kewajiban menunaikan tugas sup anak babi, kambing guling, dan sengsu anjing
binti asu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar