Creamy Cat

Kamis, 13 Agustus 2015

Creamy Cat

Rasanya sungguh mak nyus, es krim vanila rasa daging kucing

Lendir dan sisa darahnya yang tercecer kucicipi,

sangat creamy

Beberapa kali kutemukan potongan daging,

benar-benar crunchy

Kucing kecil manis lagi lucu, mengeong lirih saat disembelih

Mohon ampunan: “Jangan blender aku!” Erangan sakitnya sampai kini

“Kuliti saja bulu penuh penyakit ini. Jadikan sate atau bakso saja. Tapi jangan diblender! Tak sudi kau campur aku dengan susu kambing etawa dan jadi es krim vanila.”

                Dulu namanya Sariwati. Mengesalkan. Tanpa ekspresi. Selalu marah.

Berulangkali direncanakannya, pembunuhan satu keluarga,

Keluargaku

                Kini tinggal kenangan,

Almarhumah Sariwati, padahal dulu selalu menungguku sambil tiduran

depan gerbang terminal Tirtonadi.

Di sanalah kini daging kucing jadi tren untuk ditongseng,

sengcing,

creamy.