Puisi 21 September 2015
Goethe
Menanti 3000 Tahun Untuk Mandi Susu Bersama Nyi Roro Kidul
Tanpa mempelajari masa 3000 tahun kehidupan manusia
Hidupmu sama dengan kera telanjang kepanasan
Demikian Jostein Gaarder membumbui ajaran filsafat pertengahan.
Biang keladinya adalah Johann Wolfgang von Goethe.
Hidupnya dipuja-puji
anak SD kelas 1 di Jerman
Faust dan Erotica
Romana adalah bacaan pertama mereka
Dua buku bak
perjanjian lama dan perjanjian baru
Konsumsi sehari-hari
untuk belajar mengeja tata bahasa.
Abad pertengahan ditandai oleh perkembangan luar biasa
Sebelumnya juga sudah begitu, iya kan!
Jangan kau bandingkan dengan kondisi di sini
Ken Arok sedang berjuang dapatkan Ken Dedes
Mereka bilang ini
warisan budaya nasional
Mereka bangga dengan
sejarah
Mereka bilang ini
warisan kearifan lokal
Itulah pembelaan
dalam kemungkretan Suryomentaraman.
Qatar, janganlah sedih bila kau tak punya musium masa lalu
Urungkan niatmu untuk beli sejarah dan budaya
Banggalah dengan padang pasirmu yang tandus itu
Dimana mengalir dibawahnya sungai-sungat dan gas alam.
Cukup Goethe saja
yang menanti masa 3000 tahun
Ia ingin mandi susu
di Selandia Baru bersama Nyi Roro Kidul.
So, sudah dan jangan
lagi mandi di pantai selatan Jawa
Nyi Roro Kidul sudah
migrasi ke Selat Bering.
Coda:
Namanya bukan lagi Nyi Roro Kidul tapi Nyi Roro Elor.
Nyi Blorong juga telah ganti kelamin.
Grandong sekarang jadi feminin cenderung banci.
Mak Lampir dan Sembara sudah putus asa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar