Senin, 28 September 2015

Perempuan Investasi



Cerpensek (Cerita Pendek Sekali ) 28 September 2015, sebuah produk gagal.

Perempuan Investasi

Ginav, gadis Moskwa kelahiran 1995 berprofesi sebagai penjaja investasi halal. Tiap hari ia sibuk cari lelaki yang ingin perempuan menjanjikan. Lelaki ini harus berorientasi pada perkawinan sah yang lurus-lurus saja. 
Nisepski adalah incaran Ginav hari ini. Lelaki ini adalah bankir sekaligus sastrawan yang amat sibuk dengan pencarian uang dan jati diri. Ginav tak canggung untuk segera presentasi via telepon.
“Pak Nisepski, benarkah anda sedang butuh wanita baik-baik?”
                “O iya betul, betul, betul. Kamu siapa?”
“Ini saya pak, agen yang memasarkan wanita baik-baik gitu. Kalau bapak butuh, saya bisa mencarikan sesuai kualifikasi yang diinginkan.”
                “O baik, baik. Langsung datang ke kantor aja ya bawa sampel.”
                Telepon ditutup dengan penuh ketergesaan. Nisepski sebenarnya hanya ingin kelihatan sok sibuk. Setidaknya di mata orang macam Ginav, ia harus terkesan perlente meski uangnya tak banyak-banyak amat.
Tak pakai lama, Ginav langsung meluncur ke kantor Nisepski. Siang ini juga Nisepski ada waktu. Sebenarnya ia selalu ada waktu.
Ginav membawa lima sampel. Klito (21), gadis desa berambut pirang meski agak gendut. Risto (20), mahasiswi semester akhir, sangat cerdas. Dara (22), sarjana teknik sipil, bekerja di apotek. Yuyud (19), pedagang gulali di pasar B. Terakhir adalah Cantika (14), putus sekolah, cantik betul, sedang mengharap ada pria kaya yang memboyongnya sehingga dapat mengubah keadaan ekonomi keluarga.
Presentasi Ginav memang tendensius. Ia cenderung ingin segera melepas Cantika karena harganya masih super mahal. Klito dan Dara sering cemburu habis. Risto dan Yuyud tidak peduli.
Nisepski sama sekali tidak tergiur mulut manis Ginav. Ia ingin menentukan wanita pilihan berdasarkan suara hatinya sendiri. Jauh di lubuk hatinya, Nisepski sebenarnya ingin Ginavlah yang jadi pasangannya. Hal ini tidak mungkin. Ginav sudah terlalu rusak. Nisepski ingin gadis yang masih prospektif. Akhirnya ia memilih Cantika.
Cita-cita Cantika terkabul dan Ginavpun senang kepalang.
Nisepski ingin segera mencoba Cantika. Bila tidak memuaskan, Ginav bersedia ganti rugi. Percobaan tersebut memang perlu sebelum melangkah ke penghulu. Nisepski telah bersumpah bahwa perkawinannya hanya sekali seumur hidup. Ia serius benar. Jadi, ia berpikir bahwa tak ada salahnya untuk coba-coba sebelum menyesal di kemudian hari.
Nisepski membulatkan hati untuk membikin anak lebih dulu. Ia hendak menikah bila Cantika telah mampu memberikan setidaknya dua anak. Cantika juga harus mampu mengurus kebutuhan rumah tangga, mampu melayani hasrat-hasrat Nisepski tiap malam yang menggebu-gebu, serta mampu memenuhi tuntutan standar sosialita ibu-ibu masa kini.
Cantika tidak masalah dengan semua tuntutan Nisepski yang keras dan memaksa. Cantika hanya sedikit kecewa karena Nisepski tidak sekaya yang ia duga. Seturut perjalanan waktu, Cantika tak lagi mempersalahkan kondisi ekonomi karena Nisepski terbukti sangat bertanggung jawab untuk mencari nafkah bagi Cantika maupun keluarga Cantika yang sampai kapanpun pasti akan tetap miskin.
***
Bulan ini Nisepski mendapat rezeki besar dari royalti target tahunan kantor serta royalti penjualan buku-buku antologi puisinya. Uang royalti ini mencapai 8 miliar rupiah lebih. Banyak uang malah bikin bingun. Nisepski lantas menginvestasikan saja uang ini dalam bidang ternak sapi perah dan produk-produk keuangan seperti asuransi jiwa, asuransi hari tua, asuransi kesehatan, reksa dana, obligasi, Surat Utang Negara, saham di bawah indeks Dow Jones, dan arisan-arisan di sana-sini. 
Setelah mendapatkan rezeki ini, Nisepski ingin menyusun ulang rencana hidupnya. Ia cenderung melupakan investasi perempuan yang dijalaninya dengan Cantika.
Nisepski ingin jadi agen asuransi karena punya koneksi dengan orang-orang kaya. Nisepski juga ingin makin mempopulerkan karya-karyanya yang kini sudah mencapai 40 buku. Ia ingin memperluas bisnis sapi perah juga dengan mencari investro-investro baru.
Di samping itu, Nisepski sengaja lupa bahwa hasrat seksualnya juga harus dipenuhi. Cantika tak lagi mampu. Cantika tak kuat lagi melayani Nisepski yang sebenarnya mandul. Cantika tidak pernah hamil. Ginav sampai tahu hal ini.
Atas inisiatif sendiri, Ginav menarik Cantika dari Nisepski. Kasihan Cantika, tiap malam tersiksa tanpa bisa berbuat banyak. Miliknya sampai robek beberapa kali. Nisepski tak peduli. Di depan Ginav, ia cuci tangan tanda tak peduli karena sudah membayar. Ginav dan Cantika sama-sama peduli.
Cantika malang, sang perempuan investasi kini sendiri lagi. Uangnya sudah tak terhitung. Uang pemberian Nisepski ini ia tabung dan investasikan dalam beragam bidang hingga ia tambah kaya saja tiap tahunnya.
Jadi, siapakah sekarang yang butuh perempuan macam Cantika? Barang dagangan yang dijajakan Ginav tiap hari masih banyak. Gadis yang lebih baik dari Cantika juga banyak. Aku sudah pesan satu. Malam ini Ginav sendiri yang akan mengantarnya ke kosanku. Malam ini aku akan pesta besar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar