Puisi 23 September 2015
Saat
Aku Masih Balita
Kusangka kasur busa berisi umpluk
rinso.
Belajar merayu gadis di pojok depan rumah dekat tiang
listrik, dia malu-malu gitu.
Pelototin orang yang ga jelas lagi ngapain.
Pandangi penuh takjub, gadis manis di boncengan pit jengki.
Dll.
Dikasih tahu orange super hambar oleh ibuku, muak rasanya.
Kumakan dengan terpaksa sambil kubuangi, lalu ibuku marah besar sambil
kasih tahu orange lagi
yang tak kalah hambar.
Main restoran-restoranan, aku ingin jadi manager,
tapi malah diusir, “Bajingan kau! Pulang saja sana!”
Ditinggal kerja orang tua, kakak sekolah, lik Ni belum ada,
maka aku dititipkan atau menitipkan diri di tempat yang Uti.
Kalau aku sakit, yang Uti yang
menungguiku di rumah.
aku ingin kecil lagi
besok bisa, setelah mati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar