Jumat, 25 September 2015

Kemarau September



Puisi 22 September 2015
Kemarau September

Teriknya kini kusukai.
Panas mentari seperti itu
tanda kemakmuran abadi
Uni Emirat Arab, Qatar, Bahrain.

Tak ada yang dicari orang
kalau bukan uang pembawa kehormatan.

Di balik tanah keringnya
mengalir sungai-sungai susu, madu,
dan udara kebebasan.

Apa lagi yang kau inginkan?
Panjangkanlah kemaraumu!
September tetap ceria.
Oktober kami beradaptasi.
November kami mati.
Desember benih kan tumbuh lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar