Puisi 23 September 2015
Idul
Adha 2015
Ibuku begitu yakin akan dapat jatah daging.
Aku tak mau terlalu jauh berasumsi sebab kami sebenarnya tak layak.
Satu, kami tergolong kafir.
Dua, kami bukan jemaah yang berhak. Alasan kedua ini
jauh lebih make sense.
Bapakku bilang, “Harusnya kita diam saja. Jangan
terlalu banyak bicara. Kita ini kalau diberi ya terimakasih, kalau tidak ya tak
apa. Janganlah berasumsi!”
Aku aminkan nasihat ayahku.
Ibuk emang gitu.
Aku jadi belajar untuk ekstra
hati-hati dalam berasumsi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar