Tentang Sastrondleming Senin, 21 September 2015
Jujur,
aku sedang kurang waras.
Akhir-akhir ini aku seakan
kehilangan semangat hidup. Gairah seksual menghilang sama sekali. Kaum
psikoanalisis senang dengan kalimat kedua ini. Tidak ada spirit sama sekali untuk
melakukan segala sesuatu. Apalagi skripsi yang salah melulu. Entahlah apa yang
sedang aku alami ini. Down, desperate, depresi tanpa rasa tertekan, benar-benar
seperti orang mati. Kembali lagi seperti yang pernah saya katakan dulu, hasrat
yang tersisa tinggal daya untuk menarik dan mengembuskan nafas. Tidak lebih.
Baik. Di sisa hari ini aku akan
menuliskan semua yang harus dituliskan. Tidak sadarkan aku bahwa kegiatan ini
adalah ‘bekerja’? Aku sedang bekerja. Aku sedang mencari uang. Jangan-jangan
kondisi ini terjadi karena banyaknya hal di kepala ini yang belum tertuang
dalam tulisan. Isi yang terlalu banyak itulah yang mungkin mempergilaku. Tanpa
bermaksud apa-apa, Gaarder bilang orang genius selalu sebelas dua belas dengan
orang gila. Jujur saja, akhir-akhir ini saya merasa tidak waras. Entahlah.
Di sisa hari ini aku mau kembali ke
realitas dengan memanjakan diri. Setelah selesai apa yang harus kutuliskan di
rumah, aku akan pergi berziarah. Kapel adorasi kan kusambangi, gereja kan
kudatangi untuk misa harian, lalu ibadah buku di perpustakaan Sadhar Mrican.
Semoga terapi ini dapat menyembuhkanku. Semoga aku bisa waras. Semoga aku bisa
menjadi orang pada umumnya.
Lihat saja pola tulisan ini. Kacau.
Menandakan pikiran yang kacau.
Anyway, sebentar akan saya tuliskan
beberapa hal yang harusnya sudah tertulis beberapa hari ini. Kisah berkesan
menakjubkan dari sawah utara perempatan Gedongan, seorang kakek yang sontak
turun dari sepeda untuk berdoa di sawah. Pastilah itu adalah sawah yang ia
garap. Ia berdoa agar padi yang telah ia tanam beberapa hari lalu dapat tumbuh
subur, tidak diserang tikus maupun hama lain, dan akhirnya dapat panen raya.
Panen raya yang diharapkan itu tidak akan lebih dari dua juta rupiah. Jumlah
tersebut tidak terlalu besar untuk masa empat sampai lima bulan sekali.
Selain itu ada beberapa cercah
filsafat yang terlewat dari pembacaan Dunia Sophie. Satu, tentang filsafat
perkembangan organisme puncak. Dua, tentang masa 3000 tahun Gothe. Tiga,
tentang kegilaan itu sendiri. Empat, tentang pertanyaan-pertanyaan fundamental.
Lima, tentang rencana yang tinggal rencana. Dapatkah menerobos garis batas dan
benteng mahatebal itu?
Sadarlah diriku! Tulis menulis
seperti ini adalah masa depan yang kuharapkan mendatangkan pundi-pundi
ekonomis. Sadarlah diriku, aku sedang bekerja!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar