Senin, 26 Oktober 2015

Belajar dari AS. Laksana 1



Latihan Menulis 23 Oktober 2015
Belajar dari AS. Laksana 1
Daftar Metafora
Menulis metafora memudahkan hati buat ungkapin kegundahannya. Bila ragu karena masalah etika, metafora memberi jalan mulus bagi kebinalan-kebinalan yang mungkin kalau diungkapkan secara langsung bisa menimbulkan polemik.
Di sini aku belajar bermetafora, mengungkapkan suatu hal dengan perumpamaan atau istilah lain yang konotatif. Semisal sedang lapar, baiklah kukatakan: ada kupu-kupu menari di rongga perutku yang mulai membusuk.
Contoh lain: Melihat arloji buatku terbawa ke kandang pitbull kelaparan; Qatar, padang impian berpasirkan emas, permata, dan oase hitam; Aku ingin terbang ke Dubai untuk menari Unta Arabian. Kosong tanpa isi dan isi tanpa isi kosong; Berpikir membuat otak mengerut hingga kanker tak berani menjamah. Kanker berhasil melarikan diri setelah dikhianati sistem kekebalan tubuh; Masakan ibu dan tetangga-tetanggaku adalah surgawi; dan seterusnya.
Disiplin Menulis
Bangun tidur langsung buka gadget untuk update informasi. Setelah itu beri informasi stensilan baru kemudian menulis. Ini adalah langkah awal. Disiplin menulis perlu terus dikembangkan. Kebaikan ini bisa dipicu dengan penyegaran pikiran terlebih dahulu.
Menyegarkan Pikiran, Sak Nomer Dhisik
Mendengarkan musik, mencatat liriknya, mengartikan maknanya, adalah cara saya menyegarkan pikiran. Oke, sak nomer dhisik, demikianlah saya meminjam istilah seorang budayawan. Lagu-lagu ada tak terbatas untuk memuaskan hasrat tanpa batas. Lantunan musik sejak zaman Aphroditte hingga Justin Bieber tersedia gratis di youtube, tinggal pakai.
Kalau aktivitas yang paling bisa menyegarkan pikiran adalah jalan-jalan keliling kota. Kegiatan ini disebut mfugue. Ngabuburit membuat mata dan hati mengerti realita, penyiksaan ilahi atas ternak manusia. Banyak inspirasi bisa didapat dari sana. Ayat-ayat Tuhan misalnya, selalu muncul sejenak-sejenak di dinding kumuh sudut kota Jogja yang penuh dengan dleweran sesuatu. Ide intuistik juga sering muncul dari sekat antar komputer di warnet. Makin tinggi dinding penyekat, makin banyak makna yang bisa digali. Makna itu muncul diantara sisa-sisa klinyit, amis serta lengket kolong privasi yang sedang dinikmati warneters.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar