Essay 23 Oktober 2015
Melawan
Represi atas dasar kesadaran regresi: Melawan Ketertinggalan Akut.
Salah satu kegelisahan Malcolm X
adalah ketertinggalan pendidikan di antara “negro Amerika”. Membaca ending
suguhan AS. Laksana dalam bukunya Creative Writing ini membuat saya ingat akan
kegelisahan saya sendiri. Andai saya seperti ini sejak SMP, betapa hebatnya aku
saat ini! Apa maksudnya? Pendidikan.
Saya selalu merasa terlambat 10
tahun. Saat ini saya amat gemar membaca buku, menuliskan ide-ide, dan berproses
dalam dunia pendidikan yang saya yakini sebagai yang sebenarnya. Andai saya
sudah berproses begini sejak sepuluh tahun lalu, sekarang mungkin sudah ada
banyak karya yang bermutu tinggi dan sebagainya. By the way, saya sudah bosan
menyalahkan pihak tertentu. Mengubah masa lalu adalah tidak mungkin maka lebih
baik sprint. Berlari-lari, tergesa-gesa dalam keterdesakan, buru-buru, mengejar
ketertinggalan.
Menulis surat, inilah yang aku bisa
lakukan. Channel youtube “Surat Mbah Dam” dan blog “suratmbahdam.blogspot.com”
adalah sarana yang saya tempuh. Inilah yang bisa kulakukan. Malcolm X sangat
boleh pesimistik, demikian juga saya tapi seratus tahun kemudian, lain urusan!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar