Minggu, 11 Oktober 2015

Parafrase Puisi Edgar Allah Poe: Eldorado



Essay 12 Oktober 2015
Parafrase Puisi Edgar Allah Poe: Eldorado

Pekerjaan memparafrase puisi kiranya akan sangat dipengaruhi subyektifitas individu yang melakukan parafrase. Subyektifitas ini dapat diatasi dengan cara mengacukan pembahasan parafrase dengan latar belakang penulis puisi. Dalam kesempatan ini, saya mengacu pada biografi hidup Edgar Allan Poe yang termaktub dalam novel Misteri Kematian Poe karya Matthew Pearl maupun misteri-misteri kehidupan Poe yang tersebar secara sporadis di Internet.
Berikut ini puisi Poe: Eldorado
Gaily bedight
A gallant knight
In sunshine and in shadow
Had journeyed long
Singing a song
In search of Eldorado
                But he grew old
                This knight so bold
                And o’er his heart a shadow
                Fell as he found
                No spot of ground
                That looked like Eldorado
And as his strength
Failed him at length
He met a pilgrim shadow
“shadow”, said he
Where can it be
This land of Eldorado?
                Over the mountains
                Of the moon
                Down the valley of the shadow
                Ride, boldly ride
                The shade replied
                If you seek for Eldorado
Pahlawan gagah perkasa, petualang pemberani yang digambarkan Poe adalah (cita-cita ideal) dirinya sendiri. Sang pahlawan bertualang sampai jauh untuk mencari Eldorado. Siapakah Eldorado? Nampaknya lebih tepat, apakah Eldorado itu? Eldorado adalah personifikasi cita-cita kehidupan Poe. Eldorado mungkin berarti kemapanan hidup sebagaimana yang diidamkan Poe. Berdasarkan biografi Poe, petualangan sang pahlawan adalah perjalanan karier puisi dan cerpennya di berbagai media massa, karier kepengajarannya di berbagai tempat di dunia yang nyaris dilakoni tanpa seorang teman. Kesendirian Poe dalam bekerja merupakan gambaran pahlawan gagah perkasa yang mampu mengatasi masalah hidup sendirian. Eldorado? Bisa jadi proyeksi dari visi Poe untuk menerbitkan majalahnya sendiri, The Stylus.
Sang pahlawan bertualang sampai tua dan gagal menemukan Eldorado. Poe bekerja menjalani karier kepenulisan dan kepengajaran sastra namun ia gagal meraih kemapanan hidup, ia gagal menerbitkan The Stylus. Cita-cita kemapanan hidup akhirnya tidak lebih dari sebuah bayangan. Teman atau orang yang ia harapkan untuk membantu mencapai kemapanan hidup akhirnya juga tidak lebih dari bayangan kosong. Poe nampaknya merasa sendiri di tengah keramaian kolega dan teman. Poe merasa tidak memiliki teman hidup yang sepadan. Hal ini menjadi masuk akal ketika kita melihat mainstream kepenulisan sastra tahun 1800-1900an yang didominasi oleh sastra romantik. Poe tidak mengikuti mainstream ini. Poe memilih jalannya sendiri yaitu dongeng gotik atau horror (meski tidak semua karya Poe berbau horror, sebagaimana puisi Eldorado ini yang terkesan horror namun sebenarnya tidak horror). Poe merasa sendiri karena tidak memiliki teman sastrawan yang satu mainstream dengannya.
Setelah perjalanan jauh dan berbahaya, Eldorado tetap tidak ditemukan. Sampai pahlawan menua (dan mati), Eldorado tidak ditemukan. Demikianlah perjalanan hidup Poe. Nampaknya keyakinan Poe ini menjadi kenyataan dalam hidupnya. Matinya tragis lagi masih muda. Poe benar-benar hidup seperti petualang yang sayangnya kurang memperhatikan daerah-daerah berbahaya seperti Baltimore, tempat di mana Poe diduga dibunuh terkait masalah politik.
Eldorado menggambarkan akhir kehidupan Poe yang masih penuh misteri. Satu hal yang ingin saya tekankan sebagai penulis yang berdiri di belakang Poe, Poe mati dalam keluguannya. Eldorado, nama yang seakan lugu, menggambarkan bahwa Poe cenderung naïf. Dengan ini saya menyangkal keras kalau Poe meninggal karena minuman keras. Saya tidak percaya! Poe mungkin dibunuh dengan intrik yang berasal dari idenya sendiri, cerpen yang belum sempat ia selesaikan. Mampirnya di Baltimore waktu itu mungkin sekadar dalam rangka riset untuk menyelesaikan satu cerpennya. Ah, siapa yang tahu pasti kegelapan itu. Biarlah sang penyair mati dalam kegelapan seperti gelapnya dongeng-dongeng sang maestro. Biarlah ia beristirahat dalam kegelapan. Damai sejahtera adalah kegelapan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar