Senin, 26 Oktober 2015

Mengenal Psikologi Klinis



Essay 16 Oktober 2015
Mengenal Psikologi Klinis

Psikologi klinis merupakan cabang ilmu psikologi yang berfokus pada permasalahan klinis dalam menjelaskan perilaku manusia. Psikologi klinis menjelaskan perilaku manusia berdasarkan sudut pandang klinis. Perilaku manusia adalah segala hal yang dilakukan manusia baik berupa perilaku kasat mata dan perilaku tak kasat mata seperti berpikir. Psikologi klinis pada umumnya dentik dengan psikoanalisis maupun neurosains. Hal tersebut tidak selalu benar. Pada intinya psikologi klinis ingin menjelaskan perilaku secara klinis yang identif dengan biologis (Prawitasari, 2011).
Penjelasan seputar psikologi klinis rasanya masih kurang dapat diterima secara filsafat. Lantas, apa yang bukan psikologi klinis? Bukankah seluruh cabang psikologi juga klinis? Akhirnya secara filosofis definisi operasional tersebut tidak lagi menjadi point dalam diskursus psikologi klinis yang akan dilakukan. Psikologi klinis akhirnya didefinisikan secara operasional menjadi cabang ilmu psikologi yang secara khusus bergerak dalam bidang penelitian seputar gangguan perilaku (APA, 2007). Gangguan perilaku secara umum ada dalam semua cabang ilmu psikologi. Dengan demikian, psikologi klinis tidak lagi memerlukan batasan diskursus antara klinis dan bukan klinis.
Penelitian ini ada dalam konteks psikologi klinis ketuhanan. Dengan demikian penelitian ini akan berfokus pada normalitas atau abnormalitas perilaku yang terkait dengan spiritualitas ketuhanan yang dijalankan para responden. Terma normal lebih tepat dikatakan sebagai sesuai order. Perilaku normal berarti bahwa perilaku tersebut teratur dan tidak kacau sebagaimana order atau perintah-perintah dari sistem syaraf pusat (Faal). Dalam bahasan psikoanalisis, perilaku yang normal atau sesuai order adalah perilaku yang dilakukan dengan kesadaran penuh. Inilah inti ajaran psikoanalisis Freud.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar