Puisi 7 Oktober 2015
Kabut
Asap
Kau lupa udara segar, aku justru ingin hirup kabut asap.
Aku cuma bisa bayangkan rasanya.
Miripkah dengan emisi kendaraan?
Atau miripkan dengan asap pembakaran sampah?
Kau lupa panas mentari pagi.
Aku malah disengatnya sampai legam.
Kau lupa langit biru nan cerah.
Aku jadi rindu gelapnya langit Jogja pukul 07.00 WIB tanggal 14 Februari
2014.
Awan asap pekatmu bikinku ingat akan tebalnya derita hidup yang gagal dia
atasi.
Atau aku yang harus atasi sendiri?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar