Senin, 26 Oktober 2015

Kajian Sporadis Singkat Teknik Proyektif



Essay 16 Oktober 2015
Kajian Sporadis Singkat Teknik Proyektif

Data wawancara dalam konteks teknik proyektif psikologi klinis cenderung tidak memiliki validitas deskriptif. Lebih tepat bila dikatakan bahwa point utama dalam narasi klinis hampir tidak mungkin diperoleh berdasarkan paparan narasi responden secara deskriptif dalam wawancara. Data deskripsi dalam wawancara harus ditransformasi ke taraf interpretif (Bellak & Abrams, 1997).
Transformasi data ke taraf interpretif memungkinkan peneliti klinis untuk menarik pesan makna yang sebenarnya sebagaimana ingin disampaikan responden. Pesan makna sebenarnya tersebut seringkali tertutup oleh selubung-selubung ketidaksadaran baik berupa MPD (mekanisme pertahanan diri), kecemasan-kecemasan, dinamika id, dinamika superego, dan lain-lain (Bellak & Abrams, 1997). Dengan demikian, penelitian ini akan menghasilkan deskripsi narasi penghayatan ketuhanan para responden secara interpretif. 
Sisi subyektifitas peneliti tidak dapat dielakkan dalam perolehan dan pembahasan data. Subyektifitas peneliti sangat berperan misalnya dalam observasi dimana seseorang cenderung memusatkan perhatian secara selektif (Huffman, Vernoy, & Vernoy, 2000). Proses observasi akan sangat mempengaruhi juga dalam proses analisis data misalnya dalam transformasi data dari level deskriptif menuju level interpretif (Bellak & Abrams, 1997). Penelitian kualitatif memang tidak dapat dihindarkan dari subyektifitas peneliti namun demikian hal ini dapat diatasi dengan selalu memijakkan analisis pada fakta-fakta yang diperoleh di lapangan (Creswell, 2014; Abt & Bellak, 1959).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar