Selasa, 06 Oktober 2015

Kisah cinta lelaki dan beberapa gadis pujaan hatinya



Essay parafrase puisi 6 Oktober 2015

Kisah cinta lelaki dan beberapa gadis pujaan hatinya
               
Aku hanya ingin memandangi keindahanmu
                sampai kutahu kau katakan ‘ya’ pada lelaki lain
                akan kuhapus fotomu dari gadgetku.
                Jogja, 30 September 2015

Maaf Mbah, baru bisa kirim hari ini.
Singkat dan sederhana. Puisi tersebut beraliran realis tanpa metafora-metafora yang mengaburkan pesan makna yang ingin disampaikan penulis. Adapun pesan yang ingin disampaikan penulis cukup sederhana yaitu kebelummampuannya untuk berkomitmen pada satu orang perempuan.
Penyair tidak memiliki langkah nyata untuk meminang seorang gadis meski sekadar sebagai pacar cinta monyet.
Penyair terus menerus hanya menyimpan foto gadis-gadis pujaan hatinya dalam gadget (lambang hati penyair). Penyair nampaknya akan selalu membuang file foto gadis pujaan hatinya bila penyair tahu bahwa gadis tersebut tidak single atau jomblo lagi. Inilah mengapa puisi tersebut berjudul: Kisah cinta lelaki dan beberapa gadis pujaan hatinya. Penekanan utama pada judul tersebut adalah kisah cinta lelaki (penyair) itu sendiri. Kisah cinta yang nampaknya menyedihkan karena sudah tahu perempuan yang dikasihi sedang jomblo namun tidak pernah mencoba untuk menembak sekadar untuk pacaran cinta monyet.
Sejauh perkenalan saya dengan penyair HD. Wiyono alias Mbah Dam, latar belakang puisi tersebut merupakan kompleksitas komitmen Mbah Dam dalam hal cinta dan kehidupan. Mbah Dam adalah orang yang memegang teguh prinsip kemapanan. Prinsip kemapanan ini membuat Mbah Dam enggan untuk menjalin percintaan kalau Mbah Dam sendiri belum memiliki fundamental ekonomi yang kuat. Sederhananya, Mbah Dam hanya akan pacaran bila sudah memiliki kehidupan mapan, pekerjaan pasti, penghasilan pasti, dan masa depan yang tak lagi meraba-raba.
Mengapa Mbah Dam sampai demikian? Saya awalnya juga tidak habis pikir. Seturut perkenalan saya dengan Mbah Dam melalui beberapa forum yang kami ikuti, ternyata Mbah Dam orangnya serius. Mbah Dam bukan tipe lelaki yang memandang proses pacaran sebagai permainan. Bagi Mbah Dam, pacaran harus berorientasi sampai pada rumah tangga. Pacaran yang tidak demikian sama dengan omong kosong yang merendahkan harga diri perempuan. Mbah Dam tidak ingin bermain perempuan.
Akhir kata, pesan saya buat Mbah Dam: “Ya kamu boleh saja memiliki keyakinan hidup demikian. Aku juga tahu bahwa kau siap untuk segala kemungkinan seperti tidak menikah kalau memang gagal meraih hidup mapan. Di samping itu aku juga tahu bahwa melalui jalan hidup penyair yang kau pilih, kemapanan merupakan hal yang sulit. Memang, semua hal tak ada yang mudah tapi pada dasarnya selalu bisa dilakukan. Akupun yakin bahwa kamu bisa melalukan target-target kesastrawananmu Mbah. Aku yakin kamu bisa mencapai target finansial itu tu. Kamu hanya perlu berlari lebih cepat lagi! Ini sedang momentum Mbah!”
Wasalam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar