Kamis, 19 November 2015

Cinta Hadir dalam Hidupku



Cinta Hadir dalam Hidupku

November 2015, cinta sering hadir
ia yang kurindukan dan kubutuhkan buat bersandar
andai aku bisa istirahatkan tubuh dan jiwa ini barang sejenak

Cinta ada dua. Satu memerlukanku untuk bersandar dan yang satu lagi kuperlukan buat sandaran
Cinta buatku bisa berbagi kasih
Cinta yang lain bisa berikanku kasih

aku sedang butuh jenis kedua meski gejolak batinku katakan tidak.
rasanya tidak pantas. Pikirku, “Dirikulah yang harus jadi sandaran! Aku harus jadi orang mahakuat dan pantang bersandar apalagi minta tolong!”

Oh tidak! Sering sudah jiwaku letih karna butuh penolong lain yang sepadan.
Hari ini ia hadir di depan mataku. Aku ingin sekali merebahkan tubuh lemah ini di pelukannya. Aku ingin tangannya membelai dan menidurkanku di pangkuannya. Biarlah bibirnya juga mengecup keningku sambil bisikkan, “Istirahatlah sejenak. Aku akan selalu ada buatmu.”

Cinta, kapan kau kan hadir lagi?
maafkan aku yang tidak menyambutmu karna malu
cukup dekatmu saja, aku tenang penuh damai
palagi dalam pelukanmu
dan juga genggaman tanganmu yang hangat
biar kurasakan, kualami, lagi

Cinta, aku tidak bisa
cukup hadirmu saja dalam jangkauan mataku
syukur kalau kita berdekatan
agar bila nanti aku rebah
kau siap menopangku
pangku mayatku sampai mengering
dan dunia kan tahu
betapa tegar hatimu
temani aku yang tak sanggup apa-apa lagi
dan dalam kebisuan itu
aku ingin bilang bahwa aku sayang padamu

HD. Wiyono / 2015, kepada Pieta
Tanggal sengaja disembunyikan.

Kriuk-kriuk Gelora Cinta



Kriuk-kriuk Gelora Cinta
Puisi 19 November 2015

Suara kriuk-kriuk orang makan kerupuk dari ruang sebelah sering membuat rasa lapar bergejolak. Peyek dan beberapa camilan keras juga punya potensi kriuk-kriuk. Bila suara itu muncul di siang hari, bisa bikin keroncongan perut tak bisa lagi diajak kompromi. Tuhan, aku jadi ingat dirinya. Maafkan aku kalau sayang padanya.

Baiklah kini kusebut bayangannya sebagai kriuk-kriuk. Di manapun dan kapanpun kudengar suara itu, semoga terkenang pula hadirnya waktu itu yang begitu menggoda, mendamaikan, dan menggairahkan.

Cinta yang kusayangi, ingin aku total dalam mengasihimu. Bukalah sedikit untukku. Sejenak saja semoga nanti malam mimpiku hanya berdua denganmu. Trimakasih cinta, hadirmu buatku mampu lagi mengalirkan syair lagu ini.

Inilah kesimpulanku: aku sedang jatuh cinta.
Pada akhirnya: rasa sayangku padamu harus terlupakan.








(Oh Tuhan tolong dan maafkan aku. Aku sayang banget pada dirinya. Meski kumengerti bahwa aku tak boleh jatuh cinta. Setidaknya ijinkan sekali saja nanti malam ia hadir dalam mimpi terindahku seperti yang dulu-dulu itu. Tuhan, dia begitu sempurna. Aku sayang padanya. Aku ingin dimilikinya. Ijinkanlah sejenak aku bercinta dengannya meski dalam angan-angan ketika nanti aku bermimpi. Tuhan, plis!)

Pada akhirnya aku tahu bahwa ini semua tak lebih dari ini (kataku sambil menunjuk batok kepalaku).

Cinta Anak Nakal yang Baik Hati



Cinta Anak Nakal yang Baik Hati
Puisi 19 November 2015

setelah semua rasa kucurahkan
masih tidak puas
sampai akhirnya nanti kalau mungkin
wujudkan cinta dalam tindakan nyata
bukan sekadar tulisan romantis

hh, betapa aku ingin sungguh-sungguh mencintaimu
kamu dan aku hadir dalam persatuan dua tubuh suci
sampai kita saling mencemari dengan kenikmatan surgawi
sebab lebih baik cinta terwujud dalam cemar
dari pada cinta dipendam dalam kesucian

cinta tanpa perbuatan pada hakekatnya mati







(Setelah menulis puisi ini aku mrinding. Baru kali ini aku merasakan cinta yang begitu suci. Sayang, hadirnya bersamaan dengan cinta yang lain. Apa yang harus kupilih sedang tak kumiliki pilihan sejati. Mereka hanya hadir, Damar, camkan ini! Kamu sama sekali tak punya pilihan kecuali angan-angan.)

Mimpi 19 November 2015



Mimpi 19 November 2015

Aku sebenarnya ingin DO dan memulai hidupku yang sebenarnya sebagai petani miskin di desa terpencil. Tapi aku tak berdaya. Baiklah kalau begitu akan kuperjuangkan untuk lulus dalam segala macam penghinaan ini demi dua hal. Satu, agar merasa enak dengan orang tua. Dua, agar mendapat kartu alumni untuk masuk perpus gratis sepanjang masa.
Entah mengapa prolog itu sepertinya akan berkaitan dengan mimpi semalam. Ada dua pokok dalam mimpi itu. Satu tentang cinta dan satunya lagi tentang lingkungan hidup. Yang pertama, si dia hadir di rumah ayah ibuku. Dia sibuk memasak atau mengerjakan sesuatu di dapur sedang aku malah tidak peduli. Aku malah hendak pergi entah kemana sambil bertanya, “N kapan pulangnya?” Aku ingin dia segera pulang. Kenapa juga dia sampai ada di rumah kami? Nampaknya ia telah mendahuluiku.
Jujur kuakui saja bahwa ia masih ada di hatiku sekadar karena hadirnya mampu membawa rasa damai. Baru kali ini aku merasakan kedamaian hati karena hadirnya seorang perempuan yang jauh di sisiku. Tak berani bila kukatakan jatuh cinta. Aku sama sekali tidak berhak. Aku tidak sanggup bila harus sekadar mengharapkannya kecuali indeks ekonomiku telah terpenuhi. Aku tidak ingin ada cerita Beauty and the Beast dalam kenyataan hidup ini.
Tak mampu aku mengusirnya dari hatiku, maka aku seakan menunggu tak sabar, kapan ia pergi. Ia harus segera pergi. Sepertinya di akhir bagian mimpi itu ia pamit dari rumah kami. Aku masih tidak peduli. Aku buang muka. Aku malu dengan kenyataan ini. Ia harus dilupakan. Harapan ini sungguh terlarang. Bahkan hanya untuk memikirkannya di otakku, rasanya tak pantas. Cerita tentang cinta ini sudah selesai. Semoga rasa ini kan segera berlalu. Tuhan tolong aku dalam hal ini. Mampukan aku buat move on.
Mimpi kedua adalah tentang keindahan alam yang tiada tara. Awalnya aku berada di sebuah lapangan bola yang cukup luas. Pinggir-pinggirnya adalah hutan pohon tertentu yang sangat sejuk. Super sejut sekali di sana. Aku lalu berlari keliling sambil menikmat pepohonan itu. Ternyata di sisi lain ada view yang tak kalah menarik. Pantai. Ada pantai dan kolam renang. Ada beberapa itu yang mengingatkanku pada itu tapi kali ini itu tidak kuat untuk membangkitkan itu dalam hatiku. Sepertinya itu hendak mati atau sebenarnya tak lebih dari ilusi. Itu tak berdaya karena ada cinta sejati yang muncul? Oh Tuhan, tolong aku.
Lalu aku bertemu beberapa orang. Rasanya pertemuan itu tidak penting-penting amat. Aku tidak menaruh banyak perhatian di sana karena ingin segera memutari lapangan lagi untuk menikmati keindahan deretan pepohonan itu. Maka aku tak sabar sehingga berlari begitu saja memutari lapangan, memandangi jajaran pohon yang super cantik. Tapi kenapa lariku cepat sekali dan pengalaman itu cepat terlalui?
Cinta harus diakui meski akhirnya ia hanya cerita. Walau cinta hanya cerita dalam anganku pula, nikmati saja. Kelak ia akan membangkitkan kenangan yang jauh lebih manis.

Pengakuanku



Pengakuanku
Puisi 17 November 2015

sebagai orang Jawa yang gemar bergosip, aku suka ngrasani orang
ketahuilah bahwa semua karya sastraku adalah the act of ngrasani
kadang aku sebel, jengkel, dongkol, gusar, dan dibikin ga habis pikir
sama orang-orang yang kelakuannya sungguh di luar nalar(ku)
kegelisahan inilah yang banyak kutuliskan dalam bentuk cerita
jadi pada dasarnya saya sangat menganut pola pikir alegoris:
yang fiksi didasarkan atas yang nonfiksi:
semua yang tertulis benar-benar ada
tapi tidak semua yang ada benar-benar tertulis

semoga beberapa pihak tersentil oleh karya sastraku
tapi harus diakui, karya yang baik adalah yang tidak terlalu menyentil
karena didukung oleh kemampuan menulis alegori yang makin samar
tapi banyak penulis yang malah terlalu samar dengan pilihan katanya yang sok
mereka senang menggunakan kata-kata tak familier
pikir mereka, makin aneh bahasanya makin bermutu karya sastranya:
omong kosong!

karya sastra yang baik adalah narasi alegori kata-kata sederhana
secara asadar orang akan merasa namun tidak terintimidasi oleh nasihat dan penghakiman
dengan ini seniman akan aman secara hukum,
 :D LOL