Dua Anak Manusia
Puisi November 2015
dua anak manusia
saling berbagi cinta
penuh kemesraan yang terlalu manis
aku hanya merasakan iri hati
sebab mereka terlalu manis
aku tak kuat
kemesraan itu terlalu manis
aku merasakan ketulusan cinta
penuh kedamaian
dua anak manusia
sungguh, kemesraan itu adalah termanis
sejauh pernah kulihat
aduh, terlalu manis
bagaimana aku mengungkapkannya
yang terlalu manis hanya dapat dilakukan
cinta itu tak tertuliskan kata-kata
cinta itu hanya bisa dilakukan dalam perbuatan nyata
mencium adalah perbuatan nyata
ciuman anak manusia itu terlalu manis
tak sanggup aku melihatnya
tapi aku ingin selalu melihatnya
sebagai kenang-kenangan kegagalanku dalam mencinta
melihatnya di waktu-waktu tertentu
untuk membangkitkan cintaku yang hampir mati
melihat mereka yang bisa memiliki relasi cinta
kemesraan yang terlalu manis
cukup untuk buatku damai
melihat kemesraan itu buat hatiku damai
sangat damai
sangat teduh
terimakasih mereka
terimakasih kemesraan yang terlalu manis
terimakasih cinta
(Ditulis setelah seseorang menyatakan keharuannya karena lagu Dua Anak
Manusia yang didendangkan di malam tanpa rembulan. Lalu datang dua anak manusia
yang mengajariku cinta murni, suci, dan penuh kedamaian. Bajingan! Umpatan ini
tidak kutujukan pada siapa-siapa. Dosakah? Kisah ini adalah pengalaman nyata
atas penglihatan foto sepasang anak manusia yang begitu manis. Termanis yang
pernah kusaksikan. Ketulusan mereka tak perlu diragukan lagi. Aku tak habis
pikir.)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar