Kamis, 19 November 2015

How I Learn? For What?



How I Learn? For What?
Essay 8 November 2015

Aku hanya ingin belajar. Segala sesuatu, tidak bolehkah? Tuk selamanya akan kuingat ketika seseorang berkata padaku, “Lalu mas kepentingannya apa ya?” Hahahhahahah, menggelikan sekali. Saat itu aku memang masih mahasiswa, mahasiswa tua sehingga sudah seperti masyarakat. Hahahhaha. Aku lebih senang dianggap masyarakat yang punya mimpi terlalu tinggi. Masyarakat ini ingin melakukan sesuatu untuk dapat mempelajari segala macam ilmu pengetahuan meski ia tahu persis di sebelah mana fokusnya. Psikologi agama dan filsafat agama. Tak dapat dipungkiri, bidang filsafat dan psikologi secara umum juga harus dipelajari. Kejadian akhir-akhir inipun harus dipelajari. Memang inikan pekerjaan akademisi atau sarjana! Hahhahaha,, aku memang terlalu idealis. Alasannya kalian tak perlu tahu, sangat innocent. Sangat, sangat, sangat sampai beberapa kali saya sendiripun heran pada diri sendiri.
Aku memimpikan suasana seperti itu untuk belajar dan bekerja. Belajar adalah tarikan nafas dan bekerja adalah hembusan nafasku. Membaca, menulis, upload, terutama konten-konten ilmiah sebab mimpiku yang lebih besar adalah S2 lalu S3 tentunya. Hah, dana dari mana? Inilah mimpi. Segala kerja sejauh halal akan kulakukan demi meraih cita-cita itu. Pasti ada jalan. Aku ingin meretasnya. Jujur saja, kalau kalian di posisiku pasti akan terlihat naif sekali, tak ada jalan, impossible, sok, dan seterusnya. But I have a dream today and I want to realize that dream, satu hal yang mereka takut bahkan untuk membayangkannya.
How I learn? Ah entahlah. Yang perlu kalian tahu adalah bahwa saat ini saya sedang dipenuhi api semangat merealisasi mimpi secara praktis setahap demi setahap. Aku sedang seperti di meter-meter pertama lari marathon dan betapa aku ingin menghidupi semangat berlari itu untuk menjadi number one even the fastest.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar