Melakukan
Penelitian Kualitatif
Essay 3 November 2015
Satu hal paling penting sebelum
memulai penelitian ilmiah adalah memahami metodologi penelitian secara
menyeluruh. Mengapa? Agar tahu orientasi penelitian mau dibawa kemana,
kualitatif, kuantitatif, atau metode campuran (kualitatif dan kuantitatif).
Bila anda suka dengan perhitungan angka-angka misalnya melalui survey, maka
metodologi kuantitatiflah solusinya. Bila anda lebih senang dengan analisis
teks, narasi, atau kata-kata yang tidak memerlukan kuantifikasi numerik dalam
bentuk apapun, metodologi kualitatiflah solusinya. Bila suka keduanya? Metode
campuran dapat dilakukan. Ada banyak buku yang dapat anda rujuk sebagai
pedoman. Tulisan ini tidak akan membahas teknis tersebut.
Mengapa sih metodologi begitu
pentingnya sampai menjadi syarat bagi mahasiswa yang ingin mengambil skripsi?
Karena tanpa metodologi penelitian tidak akan bisa dimulai. Tanpa metodologi
langkah pertama tidak akan pernah bisa ditempuh. Metodologi adalah penuntun
arah dan tujuan, satu-satunya sarana yang diperlukan untuk memulai sampai
mengakhiri penelitian. Tulisan ini akan berfokus pada metodologi penelitian
kualitatif.
Misalnya saya mau meneliti tentang
cara orang memaknai pengalaman religius, metodologi penelitian kualitatif pasti
akan dipakai. Metodologi penelitian kuantitatif juga bisa dipakai namun
penelitian harus dibawa pada cara-cara kuantifikasi data-data lapangan. Nah,
kesimpulan awal yang dapat ditarik apa? Tidak masalah apapun topik
penelitiannya, semua dapat dijalani baik dengan metodologi penelitian
kualitatif maupun kuantitatif. Metodologi ini seperti kacamata yang memiliki
perspektif berbeda dalam melihat suatu masalah.
Kembali ke pengalaman religius itu
tadi, setelah menetapkan metodologi penelitian kualitatif, apa yang selanjutnya
dapat dilakukan? Menentukan pendekatan penelitian. Mengapa harus pakai
pendekatan penelitian? Agar penelitian kualitatif bisa fokus pada sudut pandang
filosofis tertentu. Langsung saja ke contoh agar jelas ya.
Pada dasarnya ada delapan pendekatan
penelitian yang dapat dipakai. Saat ini kita belajar dari Jonathan A. Smith
(2013) dulu yaitu dalam bukunya: Dasar-dasar Psikologi Kualitatif. Btw, apa
yang diajarkan Smith di sini juga bisa dipakai dalam disiplin ilmu lain. Jadi
pendekatan penelitian kualitatif yang ditawarkan Smith antara lain:
Fenomenologi, Analisis Fenomenologi Interpretatif, Teori dari dasar, Naratif,
Analisis Percakapan, Analisis Wacana, Kelompok-kelompok Fokus, dan Penelitian
Kooperatif.
Baik. Sebelum lebih jauh
melangkah, mari kita bertanya-tanya dulu:
1.
Mengapa melakukan penelitian? Jawaban paling
banyak adalah karena menjalankan kewajiban tugas kuliah atau pekerjaan mungkin
di lembaga yang memang berkutat dalam peneiltian-penelitian ilmiah. Kalau yang
kedua ini mah saya ogah, maksudnya ga bakal saya kerja dalam bidang penelitian
ilmiah. Curcol lengkap akan saya upload secara tersendiri.
2.
Setelah memang harus melakukan penelitian
ilmiah, maka pertanyaan selanjutnya adalah: topiknya apa?
3.
Mengapa topik itu layak dijadikan penelitian ilmiah
yang dalam hal ini kualitatif?
4.
Sampai tahap ini anda sudah menyusun bab satu
sampai tiga. Ini perkara teknis saja. Nah, yang lebih mendasar, mengapa
penelitian itu disebut ilmiah? Apa tolok ukur keilmiahannya?
5.
Apakah yakin betul nih bahwa penelitian ini akan
bermanfaat baik secara praktis maupun teoritis? Ah, yang penting kan tugas selesai. Penelitian yang baik adalah
penelitian yang selesai kan! Kata Anies Baswedan.
Okay. Sekarang
harap diketahui bahwa dasar paling fundamental dalam penelitian inilah yang
lebih cenderung dikupas tuntas dalam ujian pendadaran. Mengapa penelitian ini
ilmiah? Mengapa penelitian ini memang penting? Dua hal ini jauh lebih krusial
dari pada detail lain yang anda lakukan dalam penelitian ilmiah.
Baiklah sebelum
melakukan penelitian kita sudah baca buku metodologi secara menyeluruh. Inilah
yang menjadi topik utama dalam tulisan ini. Postingan ini adalah pengantar
untuk pertanyaan mengapa. Nah, silahkan buka essay selanjutnya bila anda ingin
belajar metodologi penelitian kualitatif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar