Orang
Berpengaruh
Essay 6 November 2015
Beberapa orang berpengaruh
signifikan dalam hidupku. Beberapa dari mereka mungkin mengerti kenapa tapi
sebagian lain justru bertanya-tanya, “Ah, Damar bisa aja.” Anyway. Siapakah
orang-orang yang telah mempengaruhi hidupku?
Golongan 1: golongan pertama ini
kumaknai secara negatif, pada awalnya. Kusangka mereka musuhku. Hidupku sempat
hancur oleh mereka tapi belakangan aku paham bahwa justru karena tempaan the
devilish people itu kini aku jadi makin berkualitas lagi bermutu. Mereka adalah
Mr. AS 1, Mr. AS 2, Mr. MY (alm), dan Mr. CW (yang sampai penulisan naskah ini
masih menyisakan sedikit sakit hati).
Golongan 2: nah, golongan ini adalah
yang berpengaruh positif adanya. Sebut nama saja: Paulo Coelho (Gunung Kelima,
puncak pencarian spiritualku), Haryatmoko (anda sebaiknya ngajar di Hardvard
saja), Karen Armstrong (pencerahan spiritual tingkat lanjut), SK (yang ini saya
ga enak kalau sebutkan namanya, mistis), RRPS (yang ini beberapa kalangan sudah
tahu), SLA (trimakasih atas sedikit kata-katamu yang menohok), Tjipto Susanna
(trimakasih atas model pengajaranmu yang Hardvard Standard), J. Sumardianta
(ini orang yang meneladankan baca, tulis, ajarkan – lha kalau saya jadinya
baca, tulis, upload dong, hhahahah), Bayu SKAK (arek ini yang menginspirasiku
jadi youtuber), Pandji Pragiwaksono (olehmu jiwa mudaku kembali setelah
pengembaraannya di alam fantasi), Bunda Teresa (kalau ingat perjuanganmu aku
jadi mrembes mili), Edgar Allan Poe (cerpenis sesuatu), Mado Robin (maaf, gaya
bernyanyimu aku adopsi – mungkin aku ini reinkarnasimu), Jalalludin Rumi (aku
jadi kenal tuhan dan agamanya), Spinoza (baik, tiap intuisi akan kucatat),
Gandhi Prastowo (tanpamu aku tak pernah bisa belajar bahasa asing), Novi
Budianta (dunia seniku bermula dari sini), Budi Lestari (andai semua guru
sepertimu, ga ada murid goblog), Esti Sulistyantini (manfaat amarahmu baru
kurasakan saat ini), Didik Kristantohadi (aku makin mantap hidup dalam dunia
seni), ST. Kartono (selalu semangat 45 meski lagi jalan-jalan santai di
Malioboro), Sunaimah Wati (mengajariku kedewasaan tingkat tinggi), Felix
Antonio (mengantarku jadi lelaki sejati), Hans (kepanjangan tangan Felix
Antonio), Sutiyanti (hidupku hancur dan mulai lagi gara-gara kamu), IN (awalnya
kusangka iblis tapi ternyata malaikat), Alvin Sebastian (mengajariku jadi anak
gaul), Lukman Santoso (membuka wawasan anti SARA), AN (mungkinkah kau nanti
jadi istriku?).
Akhir-akhir ini aku suka belajar.
Baru sadar arti penting perkuliahan. Tembe ngerti nek aku ki lenang. Ning
rapopo. Sinau opo war nganti edan yo wis ben katimbang ora bar blas. Gek lulus,
golek modal nggo sinau maning nang S.D. sambi golek duwit keteg S3 ilmu kuwi.
Gek mapan, kawin, mati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar