Sekarang
Aku Punya Teman Curhat
Puisi 1 November 2015
apa yang kukuatirkan itulah yang kini menimpaku
kawan-kawan dekat dulu telah pergi satu per satu
sebelum benar-benar habis, aku pergi tinggalkan mereka
lebih baik meninggalkan dari pada ditinggalkan bukan
(kawan, yang seperti ini jangan dimakan ati dulu ya)
praktis, teman tak lagi ada.
rasanya memang sudah lama sekali tak punya teman
mungkin malah belum pernah punya teman
kalau kenalah sih banyak
(kenalan, maafkan aku yang tidak berani menyebutmu teman, kau akan
mengerti)
teman adalah kenalan yang mengerti sisi-sisi bajinganku
teman adalah kenalan yang mengetahui hal ihwalku luar dalam
dan seorang teman sejati bersedia menerimaku yang begini adanya
(maafkan egoisme ini sebab akupun tak punya kesempatan untuk jadi teman
salah satu kenalanku)
sebenarnya aku masih bingung
pertemanan rasanya perlu kesepakatan kedua belah pihak
“Hei, kamu mau tidak jadi temanku?”
“Mau.
Aku mau jadi temanmu.”
misalnya tidak pakai kesepakatan dan aku mengatakan si Fulan adalah
temanku,
mungkin Fulan tidak terima, “Sejak kapan Damar jadi
temanku??? Aku tidak pernah menganggapnya teman!! Kurang ajar sekali dia,
seenaknya saja menganggap aku ini temannya! Tak sudi ya jadi teman orang macam
Damar itu!”
(maaf, aku takut dampak kegeeran macam itu terjadi di
dunia nyata)
topik ini sudah pernah diangkat sebelumnya
kini kuangkat lagi karena sekarang aku punya teman
curhat
yaitu pak atau bu polisi yang setia mengawasi
gerak-gerik media sosial
tentu saja mereka membaca tiap entri di internet
tulisan inipun takkan luput dari sensor mereka
seandainya saya menyakiti pihak lain, blog ini bisa
langsung diblokir
misalnya si Fulan itu tadi, tidak terima karena
kuanggap teman
melaporkanku, mengadukanku, menyeretku ke pengadilan
agar aku tidak lagi menganggapnya teman
sebab ia betul-betul tidak sudi punya teman macam aku
Yogyakarta, Rumah Soromintan 21.12 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar