Kamis, 05 November 2015

Sekarang Aku Punya Teman Curhat



Sekarang Aku Punya Teman Curhat
Puisi 1 November 2015

apa yang kukuatirkan itulah yang kini menimpaku
kawan-kawan dekat dulu telah pergi satu per satu
sebelum benar-benar habis, aku pergi tinggalkan mereka
lebih baik meninggalkan dari pada ditinggalkan bukan
(kawan, yang seperti ini jangan dimakan ati dulu ya)

praktis, teman tak lagi ada.
rasanya memang sudah lama sekali tak punya teman
mungkin malah belum pernah punya teman
kalau kenalah sih banyak
(kenalan, maafkan aku yang tidak berani menyebutmu teman, kau akan mengerti)

teman adalah kenalan yang mengerti sisi-sisi bajinganku
teman adalah kenalan yang mengetahui hal ihwalku luar dalam
dan seorang teman sejati bersedia menerimaku yang begini adanya  
(maafkan egoisme ini sebab akupun tak punya kesempatan untuk jadi teman salah satu kenalanku)

sebenarnya aku masih bingung
pertemanan rasanya perlu kesepakatan kedua belah pihak
“Hei, kamu mau tidak jadi temanku?”
                                “Mau. Aku mau jadi temanmu.”
misalnya tidak pakai kesepakatan dan aku mengatakan si Fulan adalah temanku,
mungkin Fulan tidak terima, “Sejak kapan Damar jadi temanku??? Aku tidak pernah menganggapnya teman!! Kurang ajar sekali dia, seenaknya saja menganggap aku ini temannya! Tak sudi ya jadi teman orang macam Damar itu!”
(maaf, aku takut dampak kegeeran macam itu terjadi di dunia nyata)

topik ini sudah pernah diangkat sebelumnya
kini kuangkat lagi karena sekarang aku punya teman curhat
yaitu pak atau bu polisi yang setia mengawasi gerak-gerik media sosial
tentu saja mereka membaca tiap entri di internet
tulisan inipun takkan luput dari sensor mereka
seandainya saya menyakiti pihak lain, blog ini bisa langsung diblokir
misalnya si Fulan itu tadi, tidak terima karena kuanggap teman
melaporkanku, mengadukanku, menyeretku ke pengadilan
agar aku tidak lagi menganggapnya teman
sebab ia betul-betul tidak sudi punya teman macam aku

Yogyakarta, Rumah Soromintan 21.12 WIB



Tidak ada komentar:

Posting Komentar