Inilah
Kejamnya Dunia
Dialektika 16 November 2015
hidup tidak menyisakan tempat
untuk orang tanpa keahlian
celakalah aku bila tak bisa apa-apa
(lalu bagaimana dengan kaum difabel?)
sebaian dari mereka disediakan ruang kerja
agar kaum difabel juga bisa berkarya
bukankah yang seperti ini justru
tidak sejalan dengan prinsip ekonomi
(kalau masih ada yang baik-baik saja, kenapa mengambil resiko itu?)
inilah kejamnya dunia,
kan selalu ada kaum marginal dan supermarginal
yang lemah, miskin, tersingkir, can do nothing
tadi aku memakai ungkapan ‘baik-baik saja’
karena celakalah mereka yang menyebut dia cacat dan tidak normal
terkutuklah yang menyebut yang baik-baik saja sebagai normal
sekarang sudah tidak ada normal dan abnormal
semua harus dianggap baik-baik saja
inilah cara mengurangi kejamnya dunia
semoga kita bisa berkontribusi dengan mengubah pola pikir
dan jadi lebih empatik, meski baru di taraf pikiran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar