Arsip Guyon Ora Waton 2 Oktober 2015
1. Ernita Destikara (Jawa Pos, 27
September 2015)
a.
Ono cah ayu nenteng toples, without you my life
is hopeless
b.
Numpak becak abot siseh, eh mbak sampeyan kok
ayu she
c.
Sepet-sepet sawo mentah, diempet-empet wes ora
betah
d.
Nyangking ember kiwo tengen, lingguh jejer tombo
kangen
2. Damar Wiyono
a.
Kajasha UGM gelar safari di daerah rawan
pemurtadan, ya ampun, masih ada saja kegelisahan tak berdasar macam ini. Minoritas
tak mungkin jadi mayoritas, demikian sebaliknya.
b.
Pergaulan buruk merusak kebiasaan baik. Pergaulan
baik merusakkan kebiasaan buruk.
c.
Katanya, orang berkepahitan dikutuk Tuhan. Jauh lebih
terkutuk dong orang yang menjadi sebab kepahitan!
d.
Diskriminasi adalah kecemasan mayoritas atas
kuasa semu minoritas.
e.
Selalu tercatat ingatan, media yang terlalu kiri,
media yang terlalu kanan, dan media yang terlalu kanan kiri kanan kiri sampai
cantik.
f.
Tiongkok makin mantap tancapkan pengaruhnya di
Indonesia. Kereta cepat Jakarta Bandung resmi diurus Tiongkok. Tak perlu
dikaitkan dengan PKI atau komunisme. Tiongkok juga kapitalis kok.
g.
China Development Bank (CDB) memberi pinjaman ke
pihak Tiongkok untuk membangun kereta cepat Jakarta Bandung dengan tenor 40
tahun. Alto, soprano, dan bassnya berapa tahun ya?
h.
Penolak legalisasi daging anjing pasti belum
pernah makan daging anjing. Hanya orang munafik yang mengatakan sengsu maupun sangsang B1 ala Toba tidak nikmat.
i.
Daging ayam sobek, daging atau ayamnya yang
disobek?
j.
Pengusaha minyak memproduksi minyak. Pengusaha bakso
memproduksi bakso. Pengusaha cerita memproduksi kata-kata. Pengusaha minyak
tadi menjual minyak dan dapat duit. Pengusaha bakso jualan bakso sampe laku. Pengusaha
cerita menulis cerita untuk dipublikasi lewat media cetak atau maya. Jenis pengusaha
terakhir ini bagaimana bisa dapat duit? Siapa yang ingin beli kata-kata cerita,
hubungi 085743773301. Kata-kata cerita akan dibumbui minyak bakso agar makin
laris lho!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar