Sketsa Sastra Tulis 2 Oktober 2015
Pohon
Di suau koran beberapa hari lalu, banyak orang
memujamu. Mereka mungkin termotivasi hasrat primitif moyang mereka yang
menyembah Pohon.
Pohon, maafkan aku! Kau tak lagi kupuja. Pujaan mereka
sudah cukup.
Sediakan udara segar saja. Bila kau tak mampu, kami
kan ambil alih agar tempatmu digantikan gedung-gedung bertingkat yang makin diperlukan
banyak penduduk berhobi bikin anak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar